MODEL PEMBINAAN ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS BINAAN SEKOLAH LUAR BIASA ABCD WATOPUTE (Studi Kasus Binaan SLB ABCD Watopute Kabupaten Muna)
DOI:
https://doi.org/10.52423/welvaart.v5i2.18Keywords:
Model Layanan Pendidikan, Anak Berkebutuhan KhususAbstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Model Pembinaan Anak Berkebutuhan Khusus Binaan Sekolah Luar Biasa ABCD Watopute, Faktor penghambat dan Solusi dalam menghadapi hambatan pembinaan anak berkebutuhan khusus. Penelitian ini merupakan penelitian lapangan dengan menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif yaitu data yang menggambarkan fenomena empiris yang sesuai dengan fakta dilapangan. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa: Model Pembinaan Anak Berkebutuhan Khusus Binaan Sekolah Luar Biasa ABCD Watopute yaitu meliputi model pendidikan regular berbasis cluster dan bimbingan individu. Adapun faktor penghambat model pembinaan anak berkebutuhan khusus di SLB ABCD Watopute yaitu Suasana hati siswa yang berubah-ubah dan Kurangnya fasilitas penunjang bakat siswa. Adapun Solusi dalam menghadapi hambatan pembinaan anak berkebutuhan khusus di Slb ABCD Watopute yaitu Memberikan perhatian lebih terhadap anak berkebutuhan khusus dan Memanfaatkana sarana dan prasarana yang ada.
References
Ainscow, M., & Sandill, A. (2019). Developing inclusive education systems. International Journal of Inclusive Education, 23(3), 217-235.
Angreni, R., & Sari, A. (2022). Analisis Pembelajaran Anak Berkebutuhan Khusus di Sekolah Dasar Inklusi. Jurnal Cakrawala Pendas, 8(1), 94-102.
Astuti, R. F., & Putri, K. A. (2028). Jurnal Pendidikan Kebutuhan Khusus, 8(2), 109-119.
Direktorat PSLB. (2008). Data Statistik Pendidikan Luar Biasa di Indonesia. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI.
Florian, L., & Spratt, J. (2021). Inclusive pedagogy: A framework for teacher development. European Journal of Special Needs Education, 36(1), 50-64.
Ilahi, M. (2012). Paradigma Pendidikan Inklusi. Jakarta: Kencana.
Jackson, R. (2004). Teaching Students with ADHD: A Resource Guide for Teachers. Ontario Ministry of Education.
Kemendikbud. (2022). Kebijakan pendidikan inklusif di Indonesia. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Komarudin, K. (2019). Psychological Well-being pada Anak Berkebutuhan Khusus di Sekolah Inklusif. Psychosophia, 1(1), 51-61.
Loreman, T., Deppeler, J., & Sharma, U. (2020). Inclusive education: Supporting diversity in the classroom. Routledge.
Mangunsong, F. (2011). Psikologi Anak Berkebutuhan Khusus. Depok: Universitas Indonesia Press.
Munauwarah, R., Zahra, A., Supandi, M., Restiany, R. A., & Afrizal, D. (2021). YASIN: Jurnal Pendidikan dan Sosial Budaya, 1(1), 127-128.
Nasuha, A. (2014). Strategi Pembelajaran Anak Berkebutuhan Khusus Dengan Strategi Dampingi Dan Motivasi. Jurnal Pendidikan Inklusi.
Ormrod, J. E. (2008). Educational Psychology: Developing Learners. New Jersey: Pearson Education.
Rasmitadila. (2020). Kesesuaian layanan untuk anak berkebutuhan khusus dalam pendidikan inklusif. Jurnal Cakrawala Pendas, 8(1), 94-102.
Rezeki, F., & Rusydi, M. (2018). Pendidikan Inklusi: Konsep dan Implementasi di Sekolah Inklusi. Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran, 5(2), 325-338.
Sunaryo. (2009). Pendidikan Inklusif: Meningkatkan Partisipasi dan Mutu Pendidikan". Jurnal Pendidikan Dasar PerKhasa, 2(2). 145-156
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2024 Darmin Tuwu, La Ode Gunawan, Ambo Upe

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.